Temanggung, Aswajanesia.com – Wajah Islam di media siber harus moderat, ramah, dan menampilkan jurnalisme perdamaian. Hal itu diungkapkan Ketua Bidang Media Massa, Hukum dan Humas Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah Hamidulloh Ibda pada Kamis (15/12/2022) di Jambu Klutuk Resto Temanggung.
Hal itu terungkap dalam Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk Moderasi Beragama melalui Penguatan Media Siber Aswaja Annahdliyah Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama Temanggung. PkM tersebut merupakan hibah dari Kementerian Agama RI dengan tim dosen INISNU Temanggung Najib Mubarok dan Farinka Nurrahmah Azizah.
“Beberapa ciri media siber yang cenderung radikal adalah menolak Pancasila, membenturkan agama dan nasionalisme, menyeru pada spirit membidahkan, menyidikkan, mengafirkan, bahkan sampai mengusung formalisasi hukum Islam di dalam negara melalui pendirian negara Islam,” kata Ibda.
Ia juga memetakan sejumlah ciri media siber Islam yang berhaluan Aswaja Annahdliyah yang sangat mengutamakan toleransi, cara beragama yang tengah-tengah, dan akomodatif terhadap budaya lokal.
Selain Ibda, narasumber lain adalah Pemimpin Redaksi NU Online Jateng yang mengajak peserta turut meramaikan berita-berita yang bernuansa ramah dan menghindari konflik.
Hadir peserta dari Pengurus LTN NU Temanggung, sejumlah jurnalis, aktivis IPNU-IPPNU, PMII, KOPRI, Ansor, mahasiswa INISNU, dan aktivis Lembaga Pers Mahasiswa. Mereka diajak memetakan media massa dan media sosial yang ramah dan radikal. Usai kegiatan, akan dilakukan RTL dengan pelatihan penulisan berita dan artikel yang akan dilaksanakan secara daring. (*)